Ilustrasi hujan meteor

Liputan6.com, Jakarta Hujan meteor Lyrid adalah salah satu fenomena langit yang paling dinanti oleh para pengamat bintang setiap tahunnya. Di tahun 2025, puncak hujan meteor ini diprediksi akan terjadi pada malam tanggal 21 April hingga dini hari 22 April. Meskipun begitu, periode hujan meteor Lyrid berlangsung dari tanggal 15 hingga 29 April, memberikan kesempatan bagi para pengamat untuk menyaksikan keindahan alam semesta ini.

Hujan meteor Lyrid berasal dari sisa debu Komet Thatcher (C/1861 G1) yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar, menciptakan cahaya yang menakjubkan di langit malam. Diperkirakan, pada puncak aktivitasnya, kita akan bisa melihat antara 10 hingga 25 meteor per jam. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi para astronom amatir maupun profesional yang ingin menikmati keindahan hujan meteor ini.

Namun, untuk dapat menyaksikan fenomena ini dengan optimal, beberapa faktor perlu diperhatikan. Cuaca cerah dan langit yang bebas dari polusi cahaya sangat penting untuk memastikan visibilitas meteor. Pengamatan terbaik dapat dilakukan mulai sekitar pukul 10 malam waktu setempat dengan arah pandang ke timur. Mari kita gali lebih dalam mengenai penyebab terjadinya hujan meteor Lyrid dan informasi penting lainnya. Seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari Earth Sky, Senin (07/04/2025).