:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4990653/original/076197600_1730716732-tata-cara-sholat-sunnah.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup sebagai seorang muslim, tentu kita pernah melakukan kesalahan dan dosa. Untuk membersihkan diri dari dosa tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan niat sholat taubat nasuha. Sholat taubat nasuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan Allah SWT setelah melakukan perbuatan dosa. Dengan menjalankan niat sholat taubat nasuha dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, seorang muslim dapat menyucikan dirinya dan memohon ampunan langsung kepada Allah SWT.
Niat sholat taubat nasuha bukan sekadar bacaan yang diucapkan sebelum melaksanakan sholat, tetapi juga mencerminkan keseriusan seseorang dalam bertaubat. Taubat nasuha sendiri merupakan bentuk taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan hanya karena Allah SWT. Ketika seseorang memutuskan untuk melaksanakan sholat dengan niat sholat taubat nasuha, ia telah memantapkan hatinya untuk bersungguh-sungguh memohon ampunan Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Untuk melaksanakan sholat taubat dengan benar, seorang muslim perlu mengetahui bagaimana niat sholat taubat nasuha yang sesuai dengan syariat Islam. Selain niat, tata cara pelaksanaan sholat, bacaan doa, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi juga perlu dipahami agar ibadah yang dilakukan bisa diterima oleh Allah SWT.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, tentang niat, tata cara, serta bacaan doa dalam sholat taubat nasuha yang bisa menjadi panduan bagi umat muslim yang ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh, pada Sabtu (5/4).
Hujan deras yang disertai petir dan angin kencang mengguyur sejumlah wilayah di Kota Madinah saat jemaah haji Indonesia tiba. Walau begitu, para jemaah haji Indonesia tak menyurutkan niatnya untuk menjalani sholat arbain di Masjid Nabawi.
Pengertian Taubat Nasuha
Taubat nasuha merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan penyesalan dan permohonan ampunan kepada Allah SWT. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taubat atau tobat merupakan sikap sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Taubat juga dapat dimaknai sebagai kembali kepada agama maupun jalan dan juga hal yang benar.
Dalam konteks Islam, taubat nasuha memiliki makna yang lebih spesifik. Seperti dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dalam kitab “At-taubah wadziifatul Umur”, taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan hanya karena Allah SWT, serta terlepas dari cacat dan cela. Taubat nasuha tidak hanya bertaubat pada satu jenis dosa saja, tetapi meninggalkan semua maksiat dan dosa yang sebelumnya pernah dilakukan.
Pentingnya taubat nasuha telah disebutkan langsung dalam Al-Quran, salah satunya dalam Surah At-Tahrim ayat 8, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.”
Ayat tersebut dengan jelas memerintahkan umat Islam untuk melakukan taubat nasuha sebagai bentuk taubat yang semurni-murninya. Taubat nasuha tidak hanya dilakukan demi mendapatkan ampunan dari Allah SWT saja, melainkan juga sebagai bentuk rasa takut kepada Allah SWT dan khawatir akan mendapatkan azab dari-Nya. Dengan melakukan taubat nasuha, seorang muslim menunjukkan kesungguhannya dalam menyesali perbuatan dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.
Syarat-Syarat Taubat Nasuha
… Selengkapnya
Untuk melaksanakan taubat nasuha yang diterima oleh Allah SWT, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat ini bertujuan agar taubat yang dilakukan benar-benar murni dan tulus, bukan hanya sekadar ucapan tanpa kesungguhan hati. Menurut Syekh Salim bin Id al-Hilali dalam buku “Ayat-Ayat Nasihat”, berikut adalah syarat-syarat taubat nasuha:
- Islam. Syarat pertama dan utama adalah bahwa orang yang bertaubat harus beragama Islam. Taubat nasuha adalah bentuk ibadah dalam Islam, sehingga hanya berlaku bagi mereka yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan beriman kepada Allah SWT.
- Mengakui dosa yang telah dilakukan. Pengakuan atas dosa merupakan langkah awal dalam taubat nasuha. Seseorang harus jujur kepada dirinya sendiri dan mengakui kesalahan atau dosa yang telah dilakukannya. Tanpa pengakuan ini, taubat tidak akan bermakna karena tidak ada kesadaran akan kesalahan.
- Dipenuhi dengan rasa penyesalan. Taubat nasuha harus disertai dengan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Penyesalan ini bukan hanya di lidah, tetapi harus benar-benar muncul dari lubuk hati yang paling dalam.
- Niat yang utuh dalam meninggalkan kemaksiatan. Orang yang bertaubat harus memiliki tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa dan tidak akan kembali melakukannya. Tanpa niat ini, taubat hanya akan menjadi formalitas tanpa makna.
- Memiliki niat yang penuh dalam mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya. Jika dosa yang dilakukan berkaitan dengan hak orang lain, maka orang yang bertaubat harus berniat untuk mengembalikan hak tersebut kepada pemiliknya atau meminta maaf atas kesalahannya.
- Senantiasa istiqomah setelah bertaubat. Istiqomah atau konsistensi dalam menjalankan kebaikan setelah bertaubat merupakan bukti kesungguhan seseorang dalam taubatnya. Jika seseorang kembali melakukan dosa yang sama setelah bertaubat, maka taubatnya dipertanyakan kesungguhannya.
- Melakukan perbaikan yang terus menerus setelah taubat. Taubat nasuha tidak berhenti pada pengakuan dosa dan penyesalan, tetapi harus diikuti dengan usaha untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.
- Menjalani masa taubatnya sebelum nafas berada di kerongkongan atau sakaratul maut dan tetap berlangsung hingga sebelum Matahari terbit dari arah barat atau hari kiamat tiba. Taubat harus dilakukan selama masih ada kesempatan, yaitu selama masih hidup dan sebelum tanda-tanda hari kiamat yang besar muncul.
Memenuhi syarat-syarat di atas bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesungguhan niat dan pertolongan Allah SWT, seorang muslim dapat melaksanakan taubat nasuha dengan sempurna. Syarat-syarat ini juga menunjukkan bahwa taubat nasuha bukanlah sekadar ritual, tetapi merupakan proses transformasi diri yang menyeluruh, dari keadaan penuh dosa menjadi pribadi yang lebih baik dan bertakwa kepada Allah SWT.
Tata Cara Sholat Taubat Nasuha
Salah satu cara untuk melaksanakan taubat nasuha adalah dengan menunaikan sholat taubat. Sholat taubat merupakan ibadah sholat yang disunnahkan untuk dilakukan oleh kaum muslim yang memiliki niat untuk bertaubat. Menurut buku “Panduan Shalat untuk Wanita: Panduan Bersuci Untuk Sholat” yang ditulis oleh Ria Khoirunnisa, sholat taubat adalah sholat yang dikerjakan karena menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Berikut adalah tata cara melaksanakan sholat taubat nasuha:
1. Bersyahadat terlebih dahulu. Sebelum melaksanakan sholat taubat, dianjurkan untuk memperbarui keimanan dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
2. Melakukan mandi taubat. Tata cara mandi taubat sama persis seperti mandi wajib saat berhadats besar. Mandi taubat bertujuan untuk menyucikan diri secara lahir sebelum memohon ampunan kepada Allah SWT.
3. Mengambil wudhu sempurna seperti wudhu pada umumnya untuk mempersiapkan diri melaksanakan sholat.
4. Melaksanakan sholat sunnah taubat. Sholat taubat dilaksanakan sebanyak dua rakaat, seperti sholat sunnah pada umumnya. Namun, ada beberapa hal khusus yang dianjurkan dalam pelaksanaannya:
a. Diawali dengan niat sholat taubat nasuha:
أُصَلَّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Ushallii sunnatat tawbati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. Pada rakaat pertama, setelah membaca Surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Kafirun.
c. Pada rakaat kedua, setelah membaca Surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas.
d. Selanjutnya, sholat dilakukan seperti sholat pada umumnya hingga salam.
5. Merenungkan dan menyesali dosa yang telah dilakukan dengan memohon ampunan kepada Allah SWT setelah selesai sholat.
6. Membaca istighfar setelah selesai sholat. Bacaan istighfar yang dianjurkan adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيمَ. الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ.
“Astaghfirullaahal ‘adziim, Alladzii Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaith.”
Artinya: “Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya.”
7. Berusaha dengan sebaik-baiknya untuk tidak lagi melakukan kesalahan maupun dosa yang sama dan berupaya mengganti perbuatan dosa yang telah dilakukan dengan mengerjakan berbagai amal kebaikan.
Tata cara di atas merupakan panduan umum dalam melaksanakan sholat taubat nasuha. Perlu diingat bahwa sholat taubat dapat dikerjakan kapan saja, tetapi lebih baik dilakukan pada malam hari. Sholat ini dikerjakan secara perorangan/sendiri/munfarid, paling sedikit dua rakaat dan paling banyak enam rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Bacaan Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha
Setelah menyelesaikan sholat taubat nasuha, dianjurkan untuk membaca doa taubat nasuha sebagai bentuk permohonan ampunan yang lebih mendalam kepada Allah SWT. Berikut adalah bacaan doa yang dapat diamalkan setelah sholat taubat nasuha:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَكَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجُزُنِي عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا اَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى أُنَاصِحَكَ فِي التَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ وَحَتَّى أَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلْ عَلَيْكَ فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا وَحُسْنَ ظَنِّ بِكَ. سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ
“Allaahumma innii as-aluka taufiiqa ahlil hudaa wa a’maala ahlit taubati wa ‘azma ahlish shabri wa jidda ahlil khasyyati wa thalaba ahlir raghbati wa ta’abbuda ahlil wara’i wa ‘irfaana ahlil ‘ilmi hattaa akhaafaka. Allaahumma innii as-aluka makhaafatan tahjuzunii ‘an ma’aashiika hattaa a’mala bithaa’atika ‘amalan astahiqqu bihii ridhaaka hattaa unaashihaka fit taubati khaufan minka wa hattaa akhlisha lakan nashiihata hubban laka wa hattaa atawakkala ‘alaika fil umuuri kullihaa wa husna zhanni bika. Subhaana khaaliqi nuurin.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu taufiq (pertolongan)-Nya orang-orang yang mendapatkan petunjuk (hidayah), dan perbuatannya orang-orang yang bertaubat, dan cita-cita orang-orang yang sabar, dan kesungguhan orang-orang yang takut, dan pencariannya orang-orang yang cinta, dan ibadahnya orang-orang yang menjauhkan diri dari dosa (wara’), dan makrifatnya orang-orang berilmu sehingga hamba takut kepada-Mu Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengi hamba dari durhaka kepada-Mu, sehingga hamba menunaikan ketaatan kepada-Mu yang berhak mendapatkan ridha-Mu sehingga hamba tulus kepada-Mu dalam bertaubat karena takut kepada-Mu, dan sehingga hamba mengikhlaskan ketulusan untuk-Mu karena cinta kepada-Mu, dan sehingga hamba berserah diri kepada-Mu dalam semua urusan, dan hamba memohon baik sangka kepada-Mu. Maha suci Dzat Yang Menciptakan Cahaya.”
Selain doa di atas, ada juga doa lain yang dapat dibaca setelah sholat taubat nasuha:
اَللّٰهُمَّ اَنْتَ رَبِّي لَا اِلٰهَ اِلَّا اَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَابُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ اِلَّا اَنْتَ
“Allaahumma Anta Rabbii Laa Ilaaha Illaa Anta Khalaqtanii Wa Ana’abduka Wa Ana’alaa ‘ahdika Wawa’ dika Mastatha ‘tu A’uudzubika min Syarri Maa Shana’tu. Abuu Ulaka bini’matika ‘alayya Wa Abuu U Bidzanbi Faghfirlii Fa Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta.”
Artinya: “Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat.”
Doa-doa di atas mengandung permohonan yang mendalam kepada Allah SWT untuk diampuni segala dosa dan diberi keteguhan hati dalam menjalankan ketaatan. Dengan membaca doa ini dengan penuh khusyuk dan ketulusan, seorang muslim menunjukkan kesungguhannya dalam bertaubat dan keinginannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah SWT.
Keutamaan Sholat Taubat Nasuha
Sholat taubat nasuha memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi seorang muslim yang melaksanakannya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Berikut adalah beberapa keutamaan sholat taubat nasuha:
- Pengampunan Dosa. Keutamaan utama dari sholat taubat nasuha adalah pengampunan dosa dari Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Tahrim ayat 8, Allah SWT berjanji akan menghapus kesalahan-kesalahan orang yang bertaubat dengan taubat yang semurni-murninya.
- Membersihkan Hati dan Jiwa. Sholat taubat nasuha menjadi sarana untuk membersihkan hati dan jiwa dari noda-noda dosa. Ketika seseorang benar-benar menyesali perbuatan dosanya dan bertekad untuk tidak mengulanginya, hati dan jiwanya akan menjadi lebih bersih dan suci.
- Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT. Melalui sholat taubat nasuha, seorang muslim berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rahmat-Nya. Ini akan memperkuat hubungan spiritual antara hamba dengan Sang Pencipta.
- Meraih Ridha Allah SWT. Dengan bertaubat dan melaksanakan sholat taubat nasuha, seorang muslim berusaha untuk meraih ridha Allah SWT. Ridha Allah adalah tujuan utama dari setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim.
- Mendapatkan Ketenangan Batin. Perasaan bersalah dan takut akan hukuman Allah SWT akibat dosa yang dilakukan dapat menyebabkan kegundahan dan ketidaktenangan batin. Dengan bertaubat dan melaksanakan sholat taubat nasuha, seorang muslim dapat meraih ketenangan batin karena telah berusaha untuk memohon ampunan Allah SWT.
- Memperbaiki Akhlak dan Perilaku. Taubat nasuha tidak hanya sekadar memohon ampunan, tetapi juga bertekad untuk memperbaiki diri. Dengan demikian, sholat taubat nasuha dapat menjadi awal dari proses perbaikan akhlak dan perilaku seseorang menjadi lebih baik sesuai dengan ajaran Islam.
- Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat. Dengan konsisten dalam taubat dan perbaikan diri, seorang muslim dapat meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Kesuksesan dunia berupa kehidupan yang lebih baik dan berkah, sementara kesuksesan akhirat berupa surga yang telah dijanjikan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Keutamaan-keutamaan di atas menunjukkan betapa pentingnya sholat taubat nasuha dalam kehidupan seorang muslim. Sholat ini tidak hanya bermanfaat untuk hubungan vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga berdampak positif pada kehidupan pribadi dan sosial seseorang. Dengan melaksanakan sholat taubat nasuha, seorang muslim telah melakukan langkah pertama dalam perjalanan menuju pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Niat sholat taubat nasuha merupakan langkah awal yang penting dalam proses bertaubat kepada Allah SWT. Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan hanya karena Allah SWT. Untuk melaksanakan taubat nasuha dengan sempurna, seorang muslim harus memenuhi berbagai syarat, di antaranya adalah Islam, mengakui dosa, menyesal atas dosa tersebut, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Leave a Reply