Sepekan Arus Balik

Liputan6.com, Jakarta Lebaran telah usai, silaturahmi dengan keluarga telah terjalin, dan momen indah bersama orang terkasih telah terlewati. Namun, bagi sebagian orang, berakhirnya liburan justru memicu perasaan sedih, lesu, dan kurang bersemangat yang dikenal sebagai post-holiday blues. Kondisi ini bukan penyakit serius, melainkan reaksi umum terhadap perubahan drastis dari suasana santai dan menyenangkan liburan ke rutinitas sehari-hari yang lebih menuntut. Artikel ini akan membahas post-holiday blues pasca Lebaran, penyebabnya, gejalanya, dan strategi untuk mengatasinya.

Post-holiday blues ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan motivasi, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi. Gejala ini bisa berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dapat mengganggu produktivitas serta kesejahteraan emosional. Banyak faktor yang berkontribusi, termasuk perubahan rutinitas, perasaan kehilangan suasana liburan, stres finansial akibat pengeluaran selama Lebaran, dan kelelahan fisik dan mental. Memahami penyebab dan gejala post-holiday blues adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

Meskipun umumnya berlangsung singkat, post-holiday blues yang berkepanjangan atau parah dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara mencegah dan mengatasi post-holiday blues, sehingga Anda dapat kembali beraktivitas dengan semangat dan produktivitas yang optimal setelah libur Lebaran.

Simak pembahasan selengkapnya tentang post-holiday blues dan kiat-kiat untuk kembali ke rutinitas dengan semangat, sebagaimana telah Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/4/2025).